Menggulung Kumparan Sekunder (Gulungan Deteksi) saat Mengukur Rugi Besi dengan Metode 2 Kumparan

Ukur Rugi Besi dengan Metode 2-Coil dengan Presisi Tinggi

Reaktor frekuensi tinggi digunakan di berbagai lokasi pada kendaraan listrik (EV) dan kendaraan listrik hybrid (HEV), termasuk konverter DC/DC step-up antara baterai dan inverter dan konverter AC/DC di sirkuit pengisian baterai. Untuk meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan, pengembang perlu meningkatkan efisiensi di setiap sirkuit konstituen, dan reaktor adalah salah satu komponen yang bertanggung jawab atas sejumlah besar kerugian di sirkuit ini, membuat pengukuran kerugian reaktor yang akurat menjadi bagian penting dalam meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan. Secara umum, karena sebagian besar reaktor ini dihidupkan dan dimatikan pada frekuensi tinggi, diakui secara luas bahwa pengukuran kehilangan reaktor secara langsung sangatlah sulit.

Dalam mempersiapkan pengukuran, satu elemen penting tetapi sering diabaikan adalah bagaimana kumparan deteksi reaktor dililit. Catatan aplikasi ini memberikan panduan tentang cara melilitkan koil deteksi secara spesifik. Mempelajari metode ini sangat berharga untuk melakukan pengukuran yang tepat dari rugi-rugi reaktor pada rangkaian booster chopper seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Pengukuran rugi-rugi reaktor dengan metode 2 kumparan

Poin Kunci dalam Berliku

Kunci untuk belitan adalah meningkatkan koefisien kopling antara koil primer (N1 (putaran)) dan koil deteksi (N2 (putaran)). Mendeteksi semua fluks magnet yang dihasilkan dari kumparan primer dengan kumparan deteksi memungkinkan untuk mengukur rugi reaktor tanpa kesalahan yang dihasilkan oleh fluks bocor.

Diameter wire koil deteksi dapat dibuat lebih kecil karena tidak ada arus yang mengalir melaluinya.

Poin Penting untuk Dipertimbangkan

Tegangan yang diinduksi melintasi kumparan deteksi tergantung pada rasio putaran. Pastikan jumlah belitan yang cukup sehingga tegangan yang cukup diinduksi saat mengukurnya dengan Power Analyzer, tetapi perlu diingat bahwa untuk menjaga agar efek impedansi input dari power analyzer kecil, jumlah putaran dari koil deteksi tidak boleh terlalu tinggi. Anda bisa mendapatkan hasil terbaik dengan N1 = N2 dalam banyak kasus.

Inti Toroidal

Dengan menggulung kumparan primer bersama dengan kumparan deteksi seperti yang diilustrasikan pada Gambar. 2, koefisien kopling antara kumparan primer dan deteksi dapat dimaksimalkan.

Praktis, kumparan primer sudah dililitkan pada inti. Dalam hal ini, putar kumparan deteksi secara merata pada kumparan primer seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 3.

Gbr. 2. Cara melilitkan kumparan primer dan deteksi
Gambar 3. Cara menggulung kumparan pendeteksi pada kumparan primer

Core berbentuk EI

Pada dasarnya untuk inti berbentuk EI, hal yang sama berlaku untuk inti toroidal. Dengan menggulung kumparan primer bersama dengan kumparan deteksi seperti yang diilustrasikan pada Gambar. 4, koefisien kopling antara kumparan primer dan deteksi akan dimaksimalkan. Ketika primer sudah dililitkan pada inti yang diuji, bungkus koil deteksi secara merata di atas koil primer.

Gambar 4. Cara menggulung kumparan pendeteksi pada kumparan primer

Daftar Produk Terkait